Barangkali ada isi kepala yang sedang komplikasi, jadilah menuliskan ini.
di sebuah konser…
Barangkali Tuan dan Puan yang sedang mesra di ujung sana, semalam habis bertengkar hebat.
Barangkali yang menertawakan, sudah jomblo sejak lahir.
Barangkali bernyanyi diiringi tangisan di tengah keramaian, sedikit bisa mengeringkan luka.
Barangkali menjaga sikap, dapat menyelamatkan jiwa-jiwa penuh trauma.
Barangkali membeli satu botol air putih, membantu menyelamatkan perut mereka yang sedang mencari peluang.
Barangkali pulang dengan hati-hati, menyelamatkan hati yang cemas menanti.
di bioskop…
Barangkali menyisihkan sedikit uang jajan, membantu mereka yang berjuang menghasilkan karya yang selalu dinikmati.
Barangkali membuang sampah pada tempatnya, meringankan tugas manusia lain yang sedang kelelahan akibat seharian seperti diberi mesin terbaik.
Barangkali duduk dengan tertib menikmati sepanjang pemutaran film, membuat suasana sekitar (utamanya, kanan-kiri dan depan-belakang) juga menjadi nyaman.
Barangkali fokus pada layar, menggugurkan niat untuk bercumbu di kegelapan.
Barangkali menonton dengan khusyuk, meringankan sedikit beban pikiran yang sedang membuntuti.
di kehidupan…
Barangkali paksaan akan memicu manusia untuk benar-benar bergerak.
Barangkali menyimpan amarah dan mengalahkan ego, menyelamatkan jiwa lain dari luka berbekas.
Barangkali sebuah ocehan paling menyakitkan, mendorong kaki melesat lebih jauh lagi.
Barangkali gagal perlu diterima, untuk menyadari ada hal lain yang lebih dari sekedar kegagalan.
Barangkali tumbang, mengingatkan tubuh yang sering lupa kalau sudah terlampau lelah.
Barangkali perpisahan, mengajarkan setiap pertemuan akan ada akhirnya atau barangkali jalan untuk dipersatukan, dan digantikan perannya oleh manusia lainnya.
Barangkali memperoleh perlakuan berbeda, mengajarkan manusia untuk saling menghargai perbedaan.
Barangkali meleset dari rencana, cara Tuhan menyelamatkan dari petaka besar.
Barangkali memarahi waktu, cara melepaskan penat karena berasa dikejar dan dihajar.
Barangkali berpisah satu-satunya jalan untuk saling selamat.
Barangkali penantian tidak berujung indah, untuk sekadar menyadarkan jangan berharap lebih pada manusia.
Barangkali pengkhianatan, mengingatkan manusia untuk lebih berhati-hati.
Barangkali diam termenung, untuk membiarkan ribuan pandangan datang dan mengalir dengan sendirinya.
Barangkali tulisan ini tidak akan pernah habis, kalau sadar ini adalah komplikasi yang memang akan terus terjadi.
Barang kali Tuan membaca tulisan ini.
Sebentar, memang siapa Tuan-nya?
Ini hari Selasa, barangkali lupa karena terlalu sibuk bekerja.