Yang menemani hari-hari terburuk.
Yang memiliki keluwesan hati.
Yang menyebalkan diiringi senda gurau.
Yang terkasih di hari ini.
Aku melihat kita di masa depan;
Berjalan beriringan di tempat dan mimpi milik masing-masing.
Peluru yang sebelumnya sempat disusun, namun harus runtuh sebelum perang.
Egoku cukup tinggi untuk memaklumi rencana, begitu pula dengan rencanamu yang begitu tekad.
Menyepakati hari dengan secangkir kopi — kita lupakan asam lambung.
Mimpi sudah melambung jauh, entah kemana.
Nanti kamu akan bersorak dan kita akan memasuki bab baru — merelakan.
atau semoga penglihatanku keliru — pada siapa berharap /memasrahkan/