Babak I: Suasana Kapal

Zee
1 min readFeb 18, 2021

Hujan turun lagi hari ini, seorang pemeran yang paling dibutuhkan dalam keluarga mengeluh untuk kesekian kalinya, “Kenapa hujan lagi, sih? Kalau begini terus, bisa jadi basi cucian kita.” Seperti biasa, laki-laki di dalam rumah ini sekaligus pemeran yang menjadi nahkoda dari kapal rumah tangga menimpali, “Hujan sudah kehendak Tuhan, untuk apa mengeluh terus, sih? Memang nggak bisa buat lebih mensyukuri?” Ya, begitulah gambaran singkat suasana kapal rumah tangga di dalam kehidupanku.

Perkenalkan, aku Cempaka, itu cara mereka memberiku sebuah harapan dengan menyematkannya menjadi identitas yang aku bawa kemana pun aku bepergian. Menurutnya, agar aku bisa selalu memberi bau harum untuk sekelilingku. Sudah sejak kecil aku mengenal dan menjadi kawan akrab dengan sebuah istilah ‘tuntutan’ dalam hidup.

Aku tumbuh dengan suasana gaduh yang tak berkesudahan. Kini umurku 24 tahun, dan kegaduhan itu masih harus aku hadapi sampai detik ini. Suasana yang membuatku bertanya-tanya, apa arti dari bersatunya dua insan kemudian saling berencana memiliki buah hati? Pertanyaan yang selalu menaiki punggungku, mengikat kepalaku saat aku rebahkan badanku, dan memeluk erat kakiku setiap kali aku akan melangkah pergi. Memang kapalku tampak bagus dari luar, sayangnya hancur lebur di dalam.

Pernah dalam suatu waktu aku akan berangkat untuk menuntut ilmu, kemudian keadaan kapal tiba-tiba menjadi sangat kacau, suara piring pecah di mana-mana, aku harus berbesar hati untuk berangkat dengan menangis lagi kali ini. Untuk menjadi pribadi yang tenang, sulit sekali rasanya, karena itu aku menjauhkan diriku dari teman-temanku, untuk tidak saling melukai.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Zee
Zee

Written by Zee

I captured each moment through the art of writing

Responses (1)

Write a response