Dialog Tuhan

Zee
Feb 4, 2020
Photo by Ahmed Aqtai on Pexels

Kemarin wajah langit terasa dekat sekali dengan bibir bumi.

Manusia terpenjara itu kembali terjaga saat hunian bumi sedang istirahat.
Kembali ia berdialog tentang kebingungannya itu.

Tuhan, saya sedang lelah. Bolehkah mengeluh barang sebentar saja?

Yang kemarin belum juga usai, mengapa ketambahan lagi, Tuhan?

Pantaskah saya menangisi sesuatu yang mungkin akan menguatkan?

Bagaimana hari-hari kedepannya? Masih sanggupkah raga untuk tidak kembali ragu melangkah?

Terlalu khidmat, ia sampai tidak sadar fajar sudah tiba.

Suara ayam terdengar berkokok, bersahutan saling bergantian.

Hanya pada Sang Pemilik bumi dan seisinya-lah, ia bisa bebas apa adanya.

Hari-hari tetap ia lakukan dengan aktivitas seperti biasa, meski ada bagian dalam dirinya yang seolah terpenjara.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Zee
Zee

Written by Zee

I captured each moment through the art of writing

No responses yet

Write a response