Ilona namanya.
Tokoh lama yang telah lama sirna, akhirnya kembali pada peradaban.
Kali ini bukan soal mengejar IPK.
Ia tak lagi peduli soal angka dalam barisan mata kuliahnya itu.
Ternyata, ia baru saja kembali terjaga dari kekalutannya.
Menelisik kata-kata yang selalu meriuhkan isi dalam kepalanya;
Kau ini siapa? Dasar manusia tidak berguna!
Kau ini siapa? Manusia gagal yang selalu mencoba!
Kau ini siapa? berusaha mencari arti padahal sudah sangat memalukan!
Keriuhan yang selalu berhasil membuatnya terus-terusan menenggelamkan diri.
Entah dari mana arah datangnya riuh, Ilona tidak pernah paham.
Ia mencoba keluar, menuju suasana lebih tenang di seberang sana.
Sendiri. Entah dimana.
Ia masih pada kebiasaan lamanya.
Merasa dirinya hanya akan menjadi beban.
Ia terlalu memeluk erat perasaan takut.
Takut untuk berbagi, jika tidak ada tawar yang menghampiri.
Takut untuk berkeluh kesah, jika tidak ada tanya yang mengunjungi.
Padahal Ilona hanya belum paham.
Masih banyak uluran tangan untuk mendekapnya.
Tapi, ia masih saja selalu; Terus-terusan merasa sendiri ditengah keramaian yang ia ikut andil didalamnya.
Tidak apa, ia hanya butuh waktu.
Semoga jiwanya kembali pulih.
Seperti dulu, kala semua masih baik-baik saja.
Kala keriuhan belum menghampiri.