Bertemu dengan asa, di penghujung 3 tahun lalu.
Membersamai ruang imaji yang hampir sirna.
Berjarak dengan jurang di ruang imaji terdalam.
Menuai segala peluang di kemudian hari.
Menggapai segala tanda di setiap hadir.
Namun, nyatanya tak melulu soal hadir, kini nadir juga turut serta.
Berharap untuk sesuai ruang imaji.
Nyatanya terjebak di ruang ilusi, bersama jurang yang enggan terakui.
Ada harap lain yang tak ingin diketahui.
Egonya masih terlalu ikut campur.
Kini, ruang imaji hampir melingkupi seluruhnya.
Sampai diri tau batasan akan mimpi yang harus segera tersadarkan.
Ditariknya dengan genggaman kuat, hanya untuk dilepaskan di ruang imaji.
Melayang bebas tanpa arah di kemudian hari.
Lalu benar terbebas tanpa ada pencarian.
Nyatanya, memang benar-benar nyata, ini berada di ruang imaji.
Oh, ruang imaji ku yang malang sampai bertemu di penghujung cerita.
Surabaya, 28 Mei 2019
-ditulis spontanitas saat baru bangun tidur dengan perasaan tak tentu-